WISATA: Rasakan Sensasi Naik Kereta Api Ambarawa

Hai Sahabat DMY, tau nggak sih kalau kali ini kita bakalan jalan-jalan dengan naik kereta api. Wah apa sih "WOW"nya naik kereta api, eits jangan gitu soalnya nih kereta berbeda dari kereta api yang lainnya. Ya kereta Api Uap Bergerigi, uniknya nih kereta cuma ada tiga di dunia yang masih tersisa lho, ada di Swiss, India dan satunya di Indonesia tepatnya di kota Ambarawa.

Nah Traveling kali ini, Hendy DMY ngajak Sahabat DMY untuk melihat betapa indahnya Museum Kereta Api di Ambarawa. Tapi nih kalian tau nggak sih kalau pada 21 Mei 1873 tempat ini dibangun dan dikenal dengan Stasiun Kereta Api Willem I. Namun kemudian dialihfungsikan sebagai Museum Kereta Api Ambarawa pada tanggal 6 Oktober 1976 untuk melestarikan lokomotif uap yang kemudian berada pada masa pemanfaatan kembali ketika jalur rel 1.435 mm milik Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat pada kompleks stasiun.

Saat Hendy DMY datang tampaknya museum ini masih sepi hanya ada beberapa wisatawan yang berkunjung, senyum sapa ramah dari para petugas saat Hendy DMY mulai memberikan jabat tangan, doipun dipersilahkan masuk.
"Nah Sahabat DMY, kalau kalian usia dewasa cukup bayar Rp.10.000,- saja kalau Anak-anak cukup Rp. 5.000,- saja, museum ini buka dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Saat ini jam 11.00 WIB Hendy ada disini. " ujarnya.

Hendy DMY mulai menyusuri setiap sudut Museum Kereta Api dan ternyata sedang ada renovasi jadi beberapa tempat masih terlihat berantakan.
" Sahabat DMY tau nggak sih kalau ini museum ternyata sedang dalam renovasi jadi rencananya akan diaktifkan lagi sebagai jalur transportasi nih ke arah Kedungjati." imbuhnya.
Nah, Sahabat DMY museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.

Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.

Usai melihat-lihat koleksi kereta api dan juga properti stasiun di eranya Hendy DMY pengen banget lho naik kereta api uapnya sayangnya Hendy DMY tidak bisa menemui kepala museum karena tidak ada ditempat. "Aku pengen naik sebenarnya tapi sambil nanya-nanya minta dipandu juga tapi bapak kepala museumnya nggak ada ya jadi kita naik yang berhenti aja." ungkapnya. Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang. Harga sewa kereta Rp3.000.000 menurut Wikipedia untuk saat ini sayangnya belum tahu berapa harga barunya.
Meski begitu Hendy DMY ternyata dulu pernah naik lori lho, cowok capricorn ini mengungkapkan jika pemandangan sepanjang jalur rel begitu menakjubkan apalagi saat melintasi Rawa Pening.
"Udara di Ambarawa begitu sejuk meski diluar panas, saat menuju Stasiun Tuntang kita bisa lihat rawa Pening, tapi saat ke Stasiun Bedono kita lihat sawah dan pegunungan yang menakjubkan. Oke kapan-kapan harus naik kereta apinya ya." pungkasnya.
Nah daripada makin penasaran mendingan langsung aja deh Wisata di Kabupaten Semarang, Surganya Jawa Tengah. (MN/Tom/Bs)