Home » » Persoalan Ketika Jadi Hipster

Persoalan Ketika Jadi Hipster


Pengertian hipster udah berubah. Menurut Merriam-Webster, hipster itu artinya ‘seseorang yang tertarik pada pola yang baru dan nggak biasa’. Mereka mengadopsi gaya hidup musisi jazz, termasuk sikap yang santai dan humor sarkastik. Sementara sekarang, biarpun intinya tetep mereka nggak suka hal yang mainstream, pengertiannya seakan terbatas untuk orang-orang yang pakai kaca muka padahal matanya baik-baik aja, sweater rajutan, skinny jeans, sepatu boots, brewokan, suka baca sambil ngopi, dan dengerin musik dari piringan hitam.

Kalau kalian nggak bisa konsisten untuk tetap terlihat cool, mendingan nggak usah coba-coba. Lagian nggak enak juga jadi hipster. Sulit. Karena ini…

Kesannya negatif
Gaya pakaiannya kadang dibilang eksentrik karena nggak mainstream. Selama ini kata hipster dipakai dengan konotasi yang negatif. Misalnya, “Ih kok lo hipster banget sih. Gue juga mau dong jadi hipster...” dengan sarkasme yang jelas-jelas terdeteksi di nada suara mereka. Dan nggak bakal juga dibales dengan “Awww, makasih loh. Emang gue tuh hipster banget.” Nggak akan. Mereka terlalu keren untuk mengakuinya.


Harus Selalu Up To Date
Ini sangat diharuskan, demi menjamin status hipster mereka. Nggak cuma serba cool, seorang hipster sejati harus tahu banyak hal sebelum hal itu diketahui banyak orang. Dengan begini mereka tetap terkesan smart dan cool. Makanya kalau mau jadi hipster, kamu harus selalu tahu berita yang lagi hot saat ini, nggak cuma gosip seleb aja. Dengan begitu walaupun kamu cuma baca headline beritanya aja, kalau ada temen yang nanya kamu bisa bilang,

“Sorry, udah tau tuh.”

Begitu juga dengan update di media sosial. Kalau kamu nemu band baru yang asik dan belum banyak digandrungi, kamu harus secepatnya update di media sosial. Update lagi dengerin lagu mereka di Path dan jangan lupa share ke Twitter. Terlambat sehari aja, bisa-bisa temen kamu udah keburu nemuin band ini dan update duluan di Path. Terus dia jadi yang paling up to date. Bukan kamu. BUKAN KAMU.

Dan bagian terberat dari ini adalah, ketika kamu baru aja menyukai dan menekuni sesuatu karena dia antimainstream, kamu harus rela meninggalkan semua itu ketika semua orang sudah tau dan ikut suka sama sesuatu yang lagi kamu sukai itu. Contoh paling gampang, Payung Teduh.

Serba Indie


Hipster suka segalanya yang berbau indie karena yang indie itu nggak mainstream, cenderung lebih idealis, dan karena itu emang beneran keren sih. Nah, ini serba salah. Misalnya pengen ngobrolin film indie yang baru kamu tonton. Kamu kesulitan nemu temen yang juga udah nonton film itu. Dalam hati kamu mencibir karena mereka gak se-aptudet kamu. Kamu juga bersyukur atas kekurangan mereka itu. Karena dengan begitu status hipster kamu tetap terjaga. Tapi kalau nemu temen yang suka hal yang sama, bahagianya bagaikan udah ketemu sama soulmate.


Kadang juga mereka juga ngerasa kalau band indie yang dulu digandrungi udah berubah mainstream. Udah terlalu banyak yang tau. Terus mereka males dengerin lagi dan pencarian band indie oke lainnya pun dimulailah. Begitu terus.

Mahal


Supaya nggak mainstream, hipster belanja dari brand yang gak terlalu pasaran. Barangnya harus tetap cool, tentunya. Kalau perlu belinya di Etsy atau online shop punya orang luar yang produknya serba handmade. Kalau perlu pesan khusus biar nggak ada yang nyamain. Mau baca novel pun harus sekalian ngopi di Starbucks. Karena apalah artinya baca novel seru tanpa ngopi. Pilihan untuk bisa tampil keren dengan barang yang nggak terlalu mahal adalah dengan belanja di thrift store alias pasar barang bekas. Yang masih layak pakai, tentunya.

Dikira Hipster Palsu


Sesungguhnya hipster atau nggaknya seseorang adalah soal bakat. Kadang udah mahal-mahal dan susah-susah untuk jadi hipster beneran, taunya tiap ketemu orang, tetap aja dikira hipster gadungan. Kan sakitnya tuh di sini.

Jadi, begitulah beberapa hal yang nggak enak soal menjadi hipster. *benerin kaca muka* Kalau emang dari dulu kamu anaknya up to date banget dan bawaan keren dari lahir, pede aja lagi. Nggak ada salahnya jadi orang yang melek informasi. Tapi ya kamu telen aja sendiri hal-hal yang nggak enaknya ya… Nggak usah bentar-bentar ngeluh di timeline. Hehehe.


Peace. (MN/Diah Aryanti)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : FACEBOOK | TWITTER | INSTAGRAM
Copyright © 2008-2016. DMY OFFICIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by DMY OFFICIAL
Proudly powered by Blogger