The Melodo Dukung Lulusan SMK Sejahtera

Slogan SMK bisa bukan hanya diharapkan anak-anak lulusan SMK dapat bekerja dan mendirikan usaha sendiri namun diharapkan mereka memiliki kesejahteraan yang setara dengan para pekerja lainnya, terlebih jika pekerjaan yang dijalani sama. Bayangkan saja pekerja lulusan SMK bekerja sebagai pembuat roti dan pekerja lulusan sarjana sebagai pembuat roti pula. Sama-sama membuat roti namun gaji mereka berbeda, padahal roti yang mereka buat sama jenisnya, untuk rasanya pekerja lulusan SMK tak selalu kalah, bahkan kadang pekerja lulusan SMK memiliki ide yang lebih dibandingkan mereka yang sarjana namun tetap saja gaji tertinggi bagi mereka yang sarjana lantas pekrja SMK haruskah selalu bekerja dengan baik dengan upah yang lebih rendah? Hal inilah yang juga menjadi rasa prihatin bagi The Melodo.
"Bener banget itu, aku ngalamin sendiri jadi memang ada sarjana yang cuma menang gelar tapi untuk masalah kemampuan kadang pekerja lulusan SMK lebih baik. Memang ada beberapa sarjana demikian tapi yang emang pinter juga ada." ujar Jamal DMY.
Hal ini sama saja siswa SMK dianggap kurang memiliki potensi yang baik, apakahs emua perusahaan memperlakukan pekerja demikian atau hanya perusahaan tertentu saja? Entahlah hanya mereka yang mengerti tentang dunia kerja yang mengetahuinya.
"Ya memang ada sih yang kerjanya sama tapi gajinya beda berdasarkan lulusan, saya setuju harusnya disamakan, kecuali kalau memang kerjaannya berbeda ya misal lulusan SMK pembungkus roti dan sarjana peracik bumbu roti." imbuh Hendy DMY saat mengisi program Dibalik Layar.
Apapun itu memang untuk saat ini pada kenyataannya lulusan sarjana lebih hidup sejahtera ketika mereka mampu bekerja, sementara yang slogan lulusnya SMK bisa entahlah harus menerima keadaan. Bagaimana dengan kalian Sahabat DMY, apakah ada yang merasakan hal yang demikian? (MN/Tom)