“Gimana ya, nggak enak nih gue. Yaudah nanti gue kerjain.”
“Aduh cewek gue udah telat tiga bulan, nggak enak nih gue...”
Nggak enakan, salah satu sifat manusia yang nyiksa diri. Dilakuin salah, nggak dilakuin juga salah. Misalnya, kamu lagi capek banget abis ngurusin urusan kamu, eh, tiba-tiba ada temen kamu yang minta tolong buat ngerjain tugasnya dia, karena kamu dan temen kamu itu satu kelompok dan dia ada urusan lain.
Mau kamu kerjain tapi udah capek banget, nggak dikerjain tapi nggak enak sama temen kamu. Lalu gimana dong?

Sebenarnya, jadi orang nggak enakan tuh bagus atau nggak sih? Menurut sudut pandang gue, ya ada positif dan negatifnya. Kalo kamu tergolong orang yang nggak enakan, biasanya kamu tipikal orang baik yang mudah bergaul. Orang yang suka membantu sesama, meskipun itu bukan urusan kamu.
Tapi negatifnya adalah, kamu jadi merepotkan diri kamu sendiri, karena kebanyakan orang yang nggak enakan itu sering banget dimanfaatin sama orang-orang yang nggak tau diri dan egois. Risikonya jadi orang yang nggak enakan adalah kamu jadi orang baik, tapi sering ngeluh. Iya, ngeluhin rasa nggak enakan kamu sendiri dan ngeluhin hal yang kamu lakuin meskipun dengan tujuan menolong orang lain.
Setiap kali kamu merasa nggak enak, kamu udah mengorbankan waktu dan diri kamu. Dalam hati nggak mau, tapi mulut kamu jawabnya mau, sekali lagi disebabkan oleh rasa nggak enakan itu. Kamu lelah karena seharusnya kamu istirahat dan nggak ngelakuin itu, dan kamu mengeluhkan itu, tapi kamu tetep ngelakuin.

Orang yang nggak enakan itu menghambat diri sendiri. Kenapa? Karena harusnya kamu mengurusi urusan kamu, bukan mengurusi urusan orang lain meskipun dengan alih-alih menolong. Bukan, gue bukan pengin ngajarin kamu jadi orang yang gak acuh atau jadi orang jahat karena nggak membantu orang lain. Tapi pada porsinya, setiap orang berhak untuk menolak sebuah permintaan bantuan, jika memang kamu nggak mau dan kamu rasa orang yang meminta bisa melakukannya sendiri.
Gimana sih caranya supaya berhenti jadi orang yang nggak enakan?
TEGAS! Tegas untuk menolak dengan alasan yang bisa diterima, jika kamu rasa dia bisa ngelakuin/mengatasinya sendiri. Ya kamu harus tegas untuk menolaknya, meskipun dia mohon-mohon sama kamu sampai manjat gedung kampus tanpa celana dalam. Emang enak kamu ngerjain sesuatu tapi kamunya ngeluh? Dan apakah nanti dia ngelunjak ngelunjak kalo keseringan dibaikin? Apakah itu jatuhnya nggak munafik?


Tapi gue nggak enak ngomongnya, gimana dong?
Mending kamu ambil dua simbal drum dan pegang pake kedua tangan, terus pukul ke kepala kamu.
Sekarang kamu tinggal pilih, antara nggak enak sama orang lain atau nggak enak sama diri kamu sendiri? Kita emang perlu tegas dengan rasa nggak enakan tersebut, tapi bukan berarti kita nggak berbuat baik sama orang lain.

Ada kalanya, kita harus memiliki beberapa pertimbangan untuk menolong orang lain, yaitu:
1. Orang itu memang butuh pertolongan.
2. Orang itu mempunyai alasan yang masuk akal kenapa kita harus menolongnya.
3. Kita memang BERSEDIA menolong, bukan TERPAKSA menolong.
Poin ketiga yang terpenting, kalo kamu bersedia maka silakan menolongnya. Tapi kalo kamu terpaksa menolongnya, mending nggak usah, daripada ujung-ujungnya malah ghibah.
Satu poin tambahan adalah… nggak menolong bukan berarti jahat. Bisa aja dengan nggak menolong, kamu udah berbaik hati memberikan kesempatan untuk dia bekerja sendiri, bekerja lebih keras.
Kalo gue udah tegas bilang tapi dia malah marah dan ngejauhin kita gimana?
Simple, berarti kamu menolong orang yang salah. Karena, kalo orang itu mengerti keadaan kamu yang memang nggak bisa menolong, dia pasti memaklumi, bahkan berterima kasih. Sebenarnya, orang yang meminta tolong itu seharusnya siap menerima dan siap ditolak, bukan siap menerima tapi nggak siap ditolak. Kalo dia siap menerima tapi nggak siap ditolak berarti dia egois.

Intinya, kalo kamu selalu menuruti rasa nggak enakan setiap kalo menolong orang lain, berarti kamu menghambat dan mengorbankan diri kamu sendiri. Ya gak apa-apa sih selaginya kamu rela dan ikhlas. Dan, seharusnya orang yang kamu tolong tau diri untuk nggak memaksa kamu menolongnya jika dia emang bisa melakukannya sendiri.

Jadi sekarang udah ngerti kan fenomena nggak enakan itu apa beserta positif dan negatifnya?
Kalau kamu, tipe orang nggak enakan nggak? Gimana rasanya? (MN/Falen Pratama)
0 comments:
Post a Comment