Bagaimana rasanya hidup di lingkungan yang tidak alami, dikelilingi
oleh benda-benda buatan manusia, termasuk udara? Pastinya tidak nyaman.
Tapi itulah yang dialami warga kota Thneedville. Anehnya, mereka
merasa nyaman dengan segala benda artifisial tersebut.
Udara di kota itu tidak bersih, dan mereka mengakalinya dengan memakai semacam kipas angin atau AC yang bisa mengeluarkan udara segar. Udara segar tak bisa mereka dapatkan secara alami karena mereka tidak mengenal tumbuhan. Semua pohon di kota itu dibuat oleh manusia. Daun dan batangnya terbuat dari plastik. Semak-semak hanya berupa balon hijau yang bisa diisi udara.
Namun, seorang gadis remaja bernama Audrey (Taylor Swift) memiliki impian untuk melihat pohon asli. Dia menceritakan hasratnya itu kepada Ted (Zac Efron), yang sebenarnya menyukai Audrey. Dilatari janji Audrey yang bakal mencium siapa pun yang bisa membawakan padanya pohon asli, Ted pun memulai petualangannya untuk mencari pohon asli.
Begitulah awal cerita film The Lorax yang diadaptasi dari buku karangan Dr. Seuss. Garis besar dan pesan yang disampaikan film ini sekilas mirip dengan Wall-E, tentang bagaimana bumi yang terancam karena ulah manusia. Dalam film ini, Lorax adalah penjaga hutan yang bicara mewakili pohon-pohon. Dia muncul ketika keselamatan pohon-pohon terancam. Ketika Once-ler menebang sebuah pohon Truffula untuk diambil daun rumbainya sebagai bahan baku pembuatan kain Thneed, Lorax pun muncul dari langit untuk memperingatkan Once-ler.
Awalnya Once-ler stuju untuk tidak lagi menebang pohon, cukup memetik rumbai pohon saja. Namun ketika permintaan kain Thneed meningkat, Once-ler mulai menebangi pohon lagi. Dia berdalih hanya akan menebang sedikit. Dia bahkan mengatakan pada dirinya sendiri How bad can I be? atau Bisa sejahat apa, sih, diriku ini? Namun dia baru menyadari kalau dirinya ternyata bisa sangat jahat ketika pohon truffula terakhir akhirnya ditebang.
Film animasi ini mengajak kita untuk lebih menyayangi lingkungan, terutama pohon dan hutan. Pohon memberi manusia udara bersih yang gratis. Hutan memberi makanan dan tempat tinggal bagi ribuan makhluk hidup di bumi ini. Namun sering kali karena kepentingan manusia, hutan dan makhluk hidup-makhluk hidup di dalamnya dikorbankan. Sering kali manusia tidak sadar bahwa mereka telah menjahati bumi.
Jadi, sejauh mana kamu bisa menjahati bumi? Kalau masih belum tahu jawabannya, bumi sendiri-lah yang akan memberitahunya. Seperti kata Once-ler pada Ted, “Kalau tidak ada yang benar-benar peduli seperti dirimu, keadaan tidak akan menjadi lebih baik.” (MN/JT/Bs)
0 comments:
Post a Comment