Home » » 22 Mei 2014: Selamat Hari Keanekaragaman Hayati

22 Mei 2014: Selamat Hari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spisies dan ekosistem. Tanggal 22 Mei ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Hari Keanekaragaman Hayati (Hari Kehati) Sedunia yang menandai waktu diselesaikannya naskah final Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 1992. Tanggal ini merupakan perubahan dari awal penetapan yaitu tanggal 29 Desember yang merupakan hari pertama berlakunya Convention on Biological Diversity. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dimaksudkan untuk mendorong masyarakat dalam memahami dan menyadari hal-hal yang berkenaan dengan keanekaragaman hayati.  Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia selalu diperingati setiap tahun, dimana setiap tahun selalu ada tema dan pesannya. Tema Hari Kehati 2013 adalah Keanekaragaman Hayati dan Air (Water and Biodiversity). Pemilihan tema ini diselaraskan dengan penetapan tahun 2013 sebagai International Year of Water Cooperation oleh PBB. UNESCO telah dipilih sebagai badan yang memimpin untuk perayaan dan kampanye di tingkat global guna membantu peningkatan kepedulian pada isu-isu penting terkait pengelolaan air.  Air menjamin keberlanjutan seluruh kehidupan di muka bumi, sangat penting bagi semua orang dan sangat mempengaruhi bagaimana cara hidup kita. Tersedianya air secara berkelanjutan untuk kebutuhan manusia di seluruh dunia sudah dipahami sebagai salah satu tantangan utama untuk pembangunan berkelanjutan di banyak daerah. Ekosistem yang ada di seluruh dunia, khususnya hutan dan lahan basah, menjamin bahwa air bersih tersedia bagi komunitas manusia. Air pada gilirannya mendasari semua jasa ekosistem.  Lahan basah dapat membantu mengurangi risiko dari banjir. Restorasi tanah dapat mengurangi erosi dan polusi dan dapat meningkatkan air yang tersedia untuk tanaman. Kawasan lindung dapat membantu dalam memberikan air ke kota-kota. Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana pengelolaan ekosistem dapat membantu kita memecahkan masalah yang berhubungan dengan air.  Air sebagai sumber dari semua kehidupan di Bumi adalah topik lintas sektor dan membutuhkan kemitraan untuk pengelolaanya. Solusi terhadap isu-isu pengelolaan air termasuk dalam Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020 dan Target Globalnya (Aichi Target). Indonesia berperan aktif dalam perundingan internasional mengenai Kehati dengan telah diratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman Hayati.  Dalam rangka menyambut Hari Keanekaragaman Hayati 2013, Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan “Talkshow Peluang dan Tantangan Protokol Nagoya bagi Indonesia” pada hari Rabu siang, 22 Mei 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, penyampaian Perspektif Prof. Dr. Emil Salim serta diskusi interaktif dengan para narasumber lainnya. (MN/Menlh)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : FACEBOOK | TWITTER | INSTAGRAM
Copyright © 2008-2016. DMY OFFICIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by DMY OFFICIAL
Proudly powered by Blogger