Home » » Ngapain Minta Emansipasi Perempuan

Ngapain Minta Emansipasi Perempuan


Pada zaman dahulu, kaum lelaki memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada kaum perempuan. Pokoknya, perempuan nggak boleh ngapa-ngapain. Nggak boleh kerja, nggak boleh jadi pemimpin, dan harus patuh sama apa pun yang diperintahkan kaum lelaki.

Beda banget ya sama sekarang. Kalo sekarang, malah pria yang tertindas. Sangat tertindas.

Berkat kegigihan salah satu perempuan yang bernama R.A Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan, akhirnya terjadilah emansipasi perempuan atau penyetaraan status dengan laki-laki (tapi belum tau nih udah tercapai sepenuhnya atau belum). Naaah, untuk menghormatinya, tercetus lah hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, yang mana, tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran beliau.

Tapi itu dulu, kalau sekarang, emang cewek masih mau derajatnya disetarain sama cowok? MASIH MAU???!!

Girls! Jadi cowok itu nggak enak lho! Nggak enak! Nih alasannya! Jadi dengan adanya tulisan ini diharapkan cewek-cewek mikir dulu apakah benar-benar mau disetarakan dengan cowok.

Pas PDKT Harus Selalu Mikir Kreatif
Dalam hal PDKT, kalau kaum cowok nggak pinter nebak apa yang diinginkan oleh cewek, ujung-ujungnya pasti nggak bakalan dapet. Maka dari itu, pas PDKT, kaum cowok selalu dituntut untuk berpikir lebih kreatif. Selalu dituntut untuk berpikir bagaimana caranya bikin si cewek jadi seneng (ingat, tanpa si cewek harus ngomong bin bilang!), melalui kode-kode yang harus dipecahkan sendiri sama si kaum cowok.

Sekarang pertanyaannya gini: EMANGNYA GAMPANG MECAHIN KODE?! GAMPANG?!

Pas Ngambek Harus Bikin Seneng Cewek Dulu Biar Dimaafin
Hal yang sangat dihindari oleh kaum cowok adalah; cewek ngambek. Kalau cewek udah ngambek, segala urusan bakalan ribet. Mau SMS, didiemin. Mau nelpon, nggak diangkat. Bahkan, sekalinya disamperin pun, kalau ditanya, “Kamu marah ya sama aku?” mereka bakalan jawab, “Akuh nggak marah kok. Akuh gapapah. Tapi tolong, mulai sekarang jangan gangguh akuh lagih! Jangan gangguh!”

Kalau nggak marah, kenapa didiemin, tooooong..

Kalau semua itu telah terjadi, satu-satunya cara yang cowok harus lakuin biar dimaafin adalah; bikin seneng. Nah, repot lagi ini urusannya. Masalahnya, bikin senengnya ini yang lagi-lagi ngebingungin. Senengnya itu kayak gimana? Belanjain? Ajak makan? Apa joget-joget nari uler di atas aspal panas di depan dia?

Kalau Lagi Main Harus Selalu Ngabarin
Konon katanya, cewek paling nggak suka kalau dinomor-duakan. Jadi, apa-apa harus dia yang paling diutamakan. Kalau nggak, kiamat.

Cowok: “Maaf maaf baru bales, aku lagi main nih sama temen aku,”

Cewek: “Oh, pantesan nggak bales SMS, ternyata lagi pacaran sama temennya toh. Have fun ya. :)”

Cowok: “Lho sayang, kamu marah?”

Cewek: *nggak dibales*

Berbeda dengan halnya cewek..
Cewek: “Maaf maaf baru bales, aku lagi main nih sama temen aku,”

Cowok: “Oh, pantesan nggak bales SMS! Pacaran aja sana sama temennya!”

Cewek: “Lho, kamu marah? Kamu tuh ya, emang paling nggak bisa ngertiin aku. Ini temen aku lho. Temen deket aku. Gara-gara telat bales SMS doang, kamu jadi marah sama aku? Nggak nyangka..”

Cowok: “Lho sayang, kamu marah?”

Cewek: *nggak dibales*

Cowok Selalu Salah
Jadi cowok itu nggak enak. Selalu salah di mata kaum cewek. Mau si ceweknya salah, pasti ujung-ujungnya si cowoknya lagi yang salah.

Cowok: “Kamu sih dandannya lama! Jadi telat kan dateng ke acaranya! Aku jadi nggak enak nih sama temen aku!”

Cewek: “Sayang, aku lagi PMS lho..”

Cowok: “Wah, ternyata kita nggak telat..”

Tuh, udah dikasih tau, nggak enak kan jadi cowok? Masih mau setara derajatnya sama cowok? MASIH MAU??!

Anyway, selamat Hari Kartini! (MN/DaraPrayoga)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : FACEBOOK | TWITTER | INSTAGRAM
Copyright © 2008-2016. DMY OFFICIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by DMY OFFICIAL
Proudly powered by Blogger