Sudah bekerja selama hampir dua tahun pengalaman sudah doi dapatkan dan juga hal-hal baru serta perkembangan selalu doi ikuti untuk menunjang proses desain, namun semua itu taka kan berjalan baik jika tak didukung dnegan partner kerja yang bisa saling kerja sama.
"Kurang puas sering sih ya, bukan karena aku maunya ide aku digunakan cuma kalo ada permintaan yg justru merusak desain dan aku memberi solusi justru tidak diterima, itu yang bikin aku kadang ngerasa gak puas dengan hasilnya." ujarnya.
Tak hanya itu doi menjelaskan jika seorang desainer garfis itu bisa meraskan mana keindahan mana bukan, namun semua yang doi utarakan justru hanya bisa disimpan tidak diaplikasikan.
Hal ini membuatnya kurang puas dengan hasil akhir desainnya.
"Kalo aku sih bukan asal kerja jadi pulang, tapi aku bakal puas kalo hasil kerjaku itu bagus sampai malampun aku lakonin, karena buat aku desain grafis itu hobi dan kerjaanku ini ibarat hobi aku bukan untuk cari uang semata. Kalo cari uang aku pasti kerjakan apa adanya, kelar pulang." jelasnya.
Ya memang suka duka dalam bekerja pasti ada termasuk hal yang satu ini, doipun justru bercita-cita bisa membuat perusahaan majalah/tabloid seperti mimpinya waktu kecil.
"Ya sekarang sih lebih ngalah aja, berkali-kali ditolak dan aku ngerasa dianggap gak mampu, aku cuma mikir mungkin selera pembaca itu suka dengan desain yang biasa gitu aja sih." tuturnya.
Doi tak ingin terjadi permusuhan atau sampai sakit hati yang mengganggu pekerjaannya.
"Dulu pernah kan aku punya partner yang emang bikin aku males tiap mau kerja, soalnya pasti ketemu dan harus ngadepin orang 'angel' itu. " pungkasnya saat program Dibalik Layar. (MN/Tom)
0 comments:
Post a Comment