Musih
Hujan telah tibba dan intensitasnya semakin tinggi, bagi masyarakat
perkotaan seperti ibukota Jakarta musim hujan berarti siap-siap banjir
padahal hujan adalah rahmat bagi bumi, karena dengan hujan ditumbuhkanya
tanaman-tanaman dan suburnya tanah yang bermanfaat bagi
manusia.Sesungguhnya banjir itu terjadi karena ulah manusia dengan
merusak lingkungan padahal kearifan lokal mengajarkan kita bagaimana
kita harus memperlakukan lingkungan dengan baik agar tidak menimbulkan
kerusakan bagi manusia itu sendiri.
1. Bersihkan drainase
Salah satu penyebab banjir adalah karena
banyaknya sampah yang ada di drainase/sungai sehingga menyumbat aliaran
air. Lihat kondisi semau sungai yang ada di jakarta, menyempit sisi
kanan-kiri bantaran sungai dibangun menjadi lingkungan kumuh tanpa ada
larangan pihak kelurahan atau dinas terkait. Juga terdapatnya tumpukkan
sampah karena rendahnya kesadaran lingkungan dengan seenaknya membuang
sampah ke sungai. Jika Anda ingin mengurangi bahaya banjir di lingkungan
rumah Anda. Anda dapat membersihkan got atau saluran air yang ada di
sekitar rumah dengan bekerja bakti setiap mingggu bersama warga,
sehingga tidak ada sampah yang menyumbat air dan air hujan akan mengalir
dengan lancar.
2. Buat lubang biopori/sumur resapan
Lubang biopori dapat membantu Anda untuk
meresapkan air hujan lebih banyak ke dalam tanah. Jika Anda kesulitan
mendapatkan alat pembuat lubang biopori, Anda dapat membuat lubang
menggunakan sekop. Hasilnya memang tidak akan bulat, namun Anda dapat
mengecilkan lubang yang dbuat dengan menambahkan tanah pada sisi-sisi
lubang yang dibuat. Lalu tambahkan dedaunan dan sampah organik agar
cacing bisa membuat tanah sekitar lubang menjadi gembur karena memakan
sampah-sampah organik yang ada di lubang. Anda juga bisa membuat resapan
air yang lebih besar seperti septitank air hujan yang mengalir dari
talang rumah dialirkan ke sumur resapan, sehingga air hujan tidak
menggenangi jalanan. Dengan begitu, air hujan akan banyak terserap di
dalam tanah.
3. Tanam bambu/pohon
Tak banyak orang mengetahui jika pohon
bambu merupakan salah satu tanaman konservasi air. Batangnya yang
bolong dan beruas-ruas digunakan untuk menyimpan air saat kandungan air
dalam tanah telah penuh dan saat musim kemarau, bambu akan melepaskan
air yang telah diserapnya. Selain itu, bambu mampu menghasilkan oksigen
lebih banyak di udara, sekitar 35 persen.
Anda dapat menanam bambu sebagai pagar
rumah atau di tepi-tepi pagar rumah. Jika di sekitar drainase di
lingkungan rumah masih ada lahan tersisa, Anda dapat menanam bambu di
bagian tersebut.Anda juga bisa menanam pohon disekitar lingkungan atau
rumah anda, karena pohon mampu menyimpan air hujan dan mencadangkanya
dimusim kemarau selain itu pohon juga menghasilkan oksigen dan menyerap
polusi serta membuat sekitarnya adem tidak terik serasa digurun pasir.
Sangat menguntungkan bukan?
4. Perbanyak lahan tanah di pekarangan
Jika Anda memiliki pekarangan di rumah, sebaiknya pekarangan tidak dipenuhi dengan batako atau paving block. Tutupi tanah di pekarangan dengan rumput, lalu tanami dengan berbagai tanaman. Anda dapat menggunakan paving block di tempat-tempat tertentu, misalnya tempat untuk berpijak agar alas kaki tidak kotor saat tanah becek
Membiarkan tanah di pekarangan rumah
tertutupi oleh rumput atau tanaman lainnya, dapat membantu tanah
menyerap lebih banyak air hujan. Sehingga cadangan air di dalam tanah
kian bertambah.
5. Mari bersama-sama selalu mengingatkan
keluarga dan lingkungan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar,
karena lingkungan bukan tanggung jawab aparat saja melainkan tanggung
jawab bersama demi kepentingan bersama juga.
Semoga tips sederhana di atas dapat membantu Anda mencegah banjir dengan cara yang lebih ramah lingkungan. (MN/Warasfarm)
0 comments:
Post a Comment