FOLLOW
@DMYHolic
Setiap bulan Ramadan tiba, undangan buka puasa bersama alias 'bukber' pasti banyak berdatangan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan risiko Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan akibat kurangnya menjaga kebersihan saat bukber.
"Sekarang kan pasti banyak undangan bukber. Kebersihan makanan harus dijaga dengan baik, kemungkinan Kejadian Luar Biasa keracunan makanan perlu diwaspadai," kata Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jendral PengendalianPenyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) di Kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2013).
Terkait kebersihan makanan, Prof Tjandra mengatakan ada 2 aspek yang harus diperhatikan. Aspek yang pertama adalah kebersihan saat menyantap makanan, yang antara lain bisa diwujudkan dengan melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Masih menyangkut aspek yang pertama, masyarakat juga dituntut untuk mampu menilai kebersihan menu makan yang akan dikonsumsinya. Bukan hanya makanannya saja, tetapi juga menyangkut sanitasi di sekitarnya.
Aspek yang kedua tentu saja berhubungan dengan proses memasak dan menyiapkan makanan. Perilaku cuci tangan tidak hanya dibutuhkan saat makan, tetapi juga harus dilakukan selama proses penyiapan makanan agar tidak terkontaminasi kotoran-kotoran penyebab penyakit.
"Di bulan Oktober kita ada Hari Cuci Tangan Sedunia. Hendaknya tidak hanya ribut pas perayaan saja, tapi juga dijadikan kebiasaan sehari-hari," pesan Prof Tjandra.
Ditambahkan olehnya, kebiasaan cuci tangan tidak cuma mencegah penyakit yang berhubungan dengan saluran cerna. Penyakit lain seperti gangguan pernapasan yang menular melalui kuman juga bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan cuci tangan. (MN/Detikhealth)
"Sekarang kan pasti banyak undangan bukber. Kebersihan makanan harus dijaga dengan baik, kemungkinan Kejadian Luar Biasa keracunan makanan perlu diwaspadai," kata Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jendral PengendalianPenyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) di Kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2013).
Terkait kebersihan makanan, Prof Tjandra mengatakan ada 2 aspek yang harus diperhatikan. Aspek yang pertama adalah kebersihan saat menyantap makanan, yang antara lain bisa diwujudkan dengan melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Masih menyangkut aspek yang pertama, masyarakat juga dituntut untuk mampu menilai kebersihan menu makan yang akan dikonsumsinya. Bukan hanya makanannya saja, tetapi juga menyangkut sanitasi di sekitarnya.
Aspek yang kedua tentu saja berhubungan dengan proses memasak dan menyiapkan makanan. Perilaku cuci tangan tidak hanya dibutuhkan saat makan, tetapi juga harus dilakukan selama proses penyiapan makanan agar tidak terkontaminasi kotoran-kotoran penyebab penyakit.
"Di bulan Oktober kita ada Hari Cuci Tangan Sedunia. Hendaknya tidak hanya ribut pas perayaan saja, tapi juga dijadikan kebiasaan sehari-hari," pesan Prof Tjandra.
Ditambahkan olehnya, kebiasaan cuci tangan tidak cuma mencegah penyakit yang berhubungan dengan saluran cerna. Penyakit lain seperti gangguan pernapasan yang menular melalui kuman juga bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan cuci tangan. (MN/Detikhealth)
0 comments:
Post a Comment