Fakta Manusia Memang Ketergantungan Ponsel

Smartphone  yang kini bergeser fungsinya  tak lagi hanya sebagai alat komunikasi dan berkirim pesan, tapi kini berperan  besar sebagai pusat inti dari kehidupan kita, dan pernahkah Anda sadari, bahwa sering kali kita begitu “ketergantungan” dengan smartphone?
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh perusahaan riset  bernama DScout  mengungkap fakta mengejutkan bahwa dependensi atau ketergantungan kita pada smartphone memang sangat besar. Dilansir dari Hindustantimes.com,  DScout merilis sebuah  hasil penelitian survey yang mengungkap bahwa setidaknya rata-rata   kita menyentuh smartphone milik kita sebanyak  2617 kali sehari dan pengguna smartphone dengan dependensi  terberat sering melalukan aktivitas  mengklik, menekan atau menggesekkan pada layar di perangkat mereka sebanyak 5.427 kali sehari.
Perusahaan riset Dscout, yang mengkhususkan diri dalam reaksi konsumen terhadap produk, melibatkan 94 pengguna perangkat berbasis OS Android dan menginstal software khusus untuk smartphone mereka. DScout memasang sebuah alat atau tools untuk mengetahui setiap pengguna "berinteraksi" dengan smartphone yang mereka gunakan  selama lima hari berturut-turut, sepanjang hari.
"Dengan setiap interaksi, kita mengetahui tiap jenis interaksi yang dilakukan oleh pengguna smartphone, menggesek, mengetuk dan klik. Kami menyebut mereka bersentuhan atau berinteraksi dengan perangkat smartphone. “ Ujar  juru bicara  DScout dalam posting blog pada hari Kamis (14/7).
Tiap sesi penggunaan panjang atau tanpa jeda, agak jarang dilakukan. Ada sebagian responden yang melakukan hal tersebut yang  merupakan pengguna  Netflix dan membaca buku melalui e-book. Secara umum, orang lebih suka berinteraksi dengan smartphone dengan  sesi pendek dengan jeda antaranya.
Adapun 87%  dari peserta yang menggunakan smartphone  mereka setidaknya sesekali antara tengah malam hingga pukul  5:00 pagi.  Pengguna yang membuat pesan pendek  sebanyak 26%  dan mengecek update status di media sosial mencapai 26%  , sementara aktivitas browsing  di beberapa browser terdiri dari 10%.  (MN/Nariswari)