Panduan Konsumen Cerdas untuk Kelestarian Bumi
Jakarta 22 April 2016, Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April dan sebagai bagian dari kampanye konsumen #BeliYangBaik, hari ini WWF-Indonesia meluncurkan “Panduan Konsumen Cerdas dan Bertanggung jawab” untuk mendorong perubahan gaya konsumsi masyarakat ke arah konsumsi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Gaya konsumsi masyarakat selama beberapa tahun terakhir cenderung menunjukkan tren negatif dari aspek keberlanjutan lingkungan. Sebanyak 1% hutan alam di Sumatera hilang setiap tahunnya dalam kurun waktu 30 tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan konsumen atas produksi tisu, kertas dan minyak kelapa sawit. Produksi ketiga komoditas ini terus meningkat dari tahun ke tahun akibat permintaan yang terus meningkat pula.
Kondisi air di Pulau Jawa terus mengkhawatirkan saat ini dengan nilai defisit air yang terus meningkat yang di tahun 2015 telah mencapai minus 134 juta meter kubik per tahun. 75% sumber perikanan Indonesia berada di ambang batas keberlanjutan akibat praktik perikanan yang destruktif dan eksploitatif untuk memenuhi permintaan pasar dunia. Peningkatan emisi gas rumah kaca dari penggunaan listrik dan transportasi serta sampah pun memperparah kondisi lingkungan, menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan yang membahayakan.
Panduan Konsumen Cerdas dan Bertanggung jawab dari WWF-Indonesia bertujuan membantu masyarakat menerapkan gaya konsumsi yang lebih bertanggung jawab, yaitu lebih hemat dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Contohnya, di dalam panduan dapat ditemukan tips menghemat kertas dengan menerapkan prinsip cetak bolak balik (dua sisi). Untuk mengurangi emisi karbondioksida di sektor transportasi, panduan konsumen WWF menyarankan pemilik mobil pribadi melakukan car pooling, yaitu mengajak rekan-rekan dengan rute sejalan untuk berangkat bersama. Berbagai tips konsumsi bertanggung jawab lainnya dapat ditemukan dalam panduan tersebut yang mencakup sejumlah komoditas konsumsi penting, yaitu tisu, kertas, seafood, minyak kelapa sawit, listrik, transportasi dan air.
“Panduan ini dapat digunakan siapa saja dan kapan saja untuk membantu kita menjadi konsumen yang lebih bertanggung jawab, agar pola konsumsi kita tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Panduan ini juga menjadi sarana edukasi dan informasi dari WWF untuk meningkatkan kesadaran konsumen mengenai dampak konsumsi sehari-hari terhadap terjadinya kerusakan lingkungan”, jelas Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi & Advokasi WWF-Indonesia.
Panduan Konsumen Cerdas & Bertanggung jawab ini dibuat dalam bentuk saku sehingga mudah dibawa dan digunakan setiap saat dan dimana saja. Panduan disajikan dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami konsumen dari berbagai kalangan. Panduan ini akan disebarluaskan di sejumlah toko ritel di kota-kota besar di Indonesia serta dapat diunduh secara online di alamat http://bit.ly/PanduanKonsumen_
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Margareth Meutia, Footprint Campaign Coordinator, WWF Indonesia
Email: mmeutia@wwf.id, Hp: +62 08158812844
Dewi Satriani, Campaign and Mobilization Manager, WWF Indonesia
Email: dsatriani@wwf.id, Hp: +62 0811910970
Catatan untuk Editor:
· Kampanye #BeliYangBaik yang dimulai sejak bulan Juni tahun 2015 lalu bertujuan meningkatkan kesadaran konsumen mengenai dampak konsumsi sehari-hari terhadap lingkungan dan mengedukasi perihal bentuk-bentuk konsumsi bertanggung jawab yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut.
· Melalui kampanye #BeliYangBaik, WWF-Indonesia mendorongkan konsumen untuk: 1) mencari dan memilih konsumsi produk yang menggunakan ekolabel-ekolabel tersebut, 2) di saat tidak menemukan produk berekolabel, meminta pihak ritel atau produsen penjual brand untuk mengadakannya di pasaran, 3) senantiasa menggunakan panduan konsumen, dan 4) memilih produk-produk berteknologi ramah lingkungan yang lebih hemat energi dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam. (MN/Hijauku.com)
Related Articles
Kalau kamu suka artikel DMY Official Klik Disini, atau berlangganan untuk menerima konten yang lebih besar persis seperti itu.
0 comments:
Post a Comment