Pada dasarnya ada dua jenis kegiatan yang bisa dilakukan ketika musim liburan tiba: tidur dan makan, atau tidur, makan, dan main. Dan asiknya nih, liburan tengah tahun adalah liburan yang paling sip buat melakukan itu semua. Apalagi dengan deretan film-film summer blockbuster yang kini sudah dimulai. Kamu bisa nonton sambil makan popcorn. Atau bisa juga nonton abis makan popcorn lalu ketiduran.
Dan X-Men: Days of Future Past ini film yang gua tonton ketika makan popcorn yang asin banget.
Seperti yang semua nenek-nenek bertato dan ngebut naik motor Satria ketahui, masa depan ada di tangan kita sendiri. Kita yang megang kendali. Namun bagaimana kalo bisa mengubah apa yang terjadi di masa lalu? Apakah si nenek akan ganti tato? Atau ganti mesin ke GL Pro?
X-Men adalah franchise yang kompleks dengan bejibunnya karakter yang ada, dan itu sebelum Bryan Singer sebagai sutradara memperkenalkan elemen Time Travel melalui kekuatan neng Kitty Pryde (Ellen Page!). Tambah puyeng? Sudahlah, jangan terlalu dipikirin.
Wolverine sebagai karakter paling favorit pilihan fans, yang diperankan om Hugh Jackman adalah tokoh sentral kali ini. Pikiran doi diutus ke 50 tahun lalu dari tahun 2023 (hayo, jadi tahun berapa?), karena hanya Wolverine yang sanggup melalui proses tersebut ke tubuhnya yang lebih muda.
Tentu saja namanya juga rencana, ada aja yang bikin berantakan. Wolverine membutuhkan usaha ekstra untuk mengembalikan kepercayaan diri Professor X, meyakinkan Magneto, dan melacak Mystique sementara dirinya di masa depan berburu dengan waktu ketika persembunyian tim X-Men di masa depan mulai dilacak keberadaannya oleh Sentinel versi masa depan. Harapan adalah satu-satunya yang mereka miliki.
Sementara di masa depan, selain Kitty Pryde kita bertemu dengan survivor X-Men, yaitu Storm (Halle Berry), Colossus (Daniel Cudmore), Warpath (Booboo Stewart), Sunspot (Adan Canto), Blink (Fan Bingbing), Iceman (Shawn Ashmore), dan tentu saja, Magneto (sir Ian McKellen). Wow. Banyak banget karakternya yah? Itu belom semua gua sebutin lho yang di versi masa lalunya.
Belom lagi homage dan easter eggs-nya untuk film-film sebelumnya dan versi komiknya. Banyak banget! Salut dengan Bryan Singer yang bener-bener detail memasukkan berbagai referensi ke dalam satu film. Satu yang gua kurang puas, Anna Pacquin sebagai Rogue nongolnya cuman dikit banget. Kurang greget, bor.
Dengan dirilisnya film ini, 20th Century Fox menutup loop timeline berantakan yang terjadi di original X-Men trilogy, X-Men First Class, dan 2 spinoff Wolverine sebelumnya. Tentu, dengan membuka jalan menuju sekuel berikutnya yang sampai saat ini berjudul tentatif X-Men: Apocalypse.
Dan sebagai penutup, film ini adalah pengingat kepada pecinta film bahwa X-Men adalah film pembuka genre superhero di layar lebar yang mampu membuktikan bahwa genre ini dapat digarap dengan apik dan dinikmati semua golongan. Tanpa X-Men, semua film-film kesukaan kamu di dekade terakhir ini bakalan sulit keluar dan hanya dinikmati di komik dan game saja.
Berterimakasihlah, siapkan gandengan, dan cuss ke bioskop terdekat!
Udah nggak sabar kan nunggu filmnya? Jadi, kamu paling nungguin karakter siapa dan mau nonton sama siapa? (MN/Jodi Baskoro)
0 comments:
Post a Comment