DMY AJAK TINGGALKAN BUDAYA TAWURAN

Ilustrasi-Tempo

Prihatin dengan para pelajar yang makin gencar melakukan tawuran, anak-anak DMY mengajak seluruh anak muda Indonesia baik pelajar  maupun mahasiswa sadar diri terhadap kegiatan yang tidak pantas untuk dilakukan. Bahkan tawuran pelajar memakan korban yang tidak terlibat, hal ini sungguh sangat mengecewakan.
"Pelajar kan terdidik ya jadi mereka itu pikirannya lebih bagus lah harus ngerti, ngapain tawuran? Pelajar juga pastinya tau kalau tawuran itu hal yang gak baik." ujar Anisa DMY.
Bahkan anak-anak DMY juga prihatin dengan para pelajar yang sekolah membawa senjata untuk tawuran, "Pelajar itu harusnya bawa buku dan alat tulis, kita cari ilmu jadi ngerti yang baik dan buruk, eh ini malah bawa alat-alat buat tawuran. Ya harus sadar semua sih, jangan ada kekerasan itu aja pesan saya." tambah Jamal DMY.
Sebagai pelajar yang kelak akan menjadi penerus kemajuan bangsa harusnya bisa memanfaatkan waktu untuk berbagi hal positif, mengembangkan kreatifitas bukan melakukan hal-hal yang buruk.
"Prihatin banget ya pas denger ada yang meninggal dan itupun dia gak ikut tawuran, malah jadi sasaran, ya kalo hukum sih aku ingin mereka jangan lihat dari pelajarnya tapi dari dia udah membunuh. Saran dari aku sih kalo pelaku tawuran jangan cuma diberi pengarahan tapi ada hukuman yang bikin jera." jelas Hendy DMY.
Anak-anak DMY juga meminta para orangtua dan uru ataupun sahabat-sahabat untuk saling mengingatkan kalau tugas pelajar bukan saja tawuran.
"Masalah negri ini banyak, kita sebagai pelajar harusnya jangan bikin masalah, kita harus punya semangat untuk menjadi orang yang lebih baik dari para pemimpin." tambah Kawuk DMY.
Masyarakat Indoesia memang sudah sering melakukan hal-hal serupa tawuran, demo yang membuat kerusakan dan merugikan orang lain, hal ini sebaiknya jangan jadi tradisi.
Riyanti DMYpun setuju dengan anak-anak DMY lainnya. "Anak-anak Indonesia lebih baik berkarya seperti kita melakukan hal positif bersama DMY daripada tawuran." pungkasnya. (MN/Tom)