DIBALIK LAYAR |
Segala keinginan yang doi inginkan harus terpendam meski melihat orang-orang disekitarnya sudah mendapat apa yang mereka dapatkan, namun hal itu justru membuat cowok capricorn ini merasa bangga dengan dirinya karena mereka mendapatkan segalanya dengan instan.
Inilah dibalik layar sosok kelahiran 3 Januari yang mau ngakunya banyak belajar dari ayahnya.
Pendidikan memang dapat doi lalui dengan baik namun dibalik itu doi sering diremehkan, dipandang sebelah oleh orang-orang ya hal itu karena kesederhanaanya.
Namun doi tak menghiraukan apa kata orang, hobinya menggambar doi asah hingga berbagai lomba dapat doi ikuti dan berkat dukungan gurunya doi mengaku mulai percaya diri lebih.
"Waktu SMP sih aku mulai aktif di berbagai kegiatan, dari kelas satu sampe kelas tiga OSIS tuh udah jadi kegiatan aku. Trus jadi redaktur majalah sekolah juga udah aku lakoni." ujar cowok yang pernah jadi Juara 2 Karaoke dangdut dan juara 1 pembaca dan peminjam buku terbanyak di perpustakaan. Katanya sih dulu emang doi suka baca buku.
Bukan hanya itu kegemarannya bermain bola basket doi salurkan di ekskul basket sekolahnya dan lomba pun sering doi ikuti, doi mengaku mau cuaca seperti apapun basket tetap doi mau datang, hal itu yang membuktikan doi suka main basket, bukan hanya itu doi juga pernah masuk di tim Kungfu yang berlatih di Salatiga.
"Kebetulan temen bokap yang punya tempat kungfu dan 8 bulan aja aku disana karena waktu itu aku kan masih milih-milih mana sih yang klop sama aku." jelasnya.
Hingga doi lulus SMP dan memutuskan untuk mengambil sekolah desain grafis sesuai impiannya, bermodal keyakinan doipun berhasil menjebol pintu masuk dari ribuan peserta yang mendaftar, karena hanya akan diambil lima ratusan anak saja di sekolah tersebut.
Ya dengan kegiatan yang pernah doi ikuti semasa SMP doipun bertekat untuk mengembangkan apa yang bisa doi lakukan di SMK tersebut, alhasil doi memilih untuk ikut tim PMR dan dengan kegiatan tersebut mulai muncul rasa yang berbeda katanya.
"Jadi pas ikut PMR aku tuh jadi ngerti banyak tentang kesehatan dan pastinya peduli sama orang lain yang membutuhkan pertolongan medis secara darurat." jelasnya.
Bukan hanya itu keberaniannya mencoba masuk dunia modelingpun doi lalui dengan berbagai halangan yang melintang, ya mulai dari ortunya yang kurang setuju Hendy DMY mengikuti dunia modeling karena bisa mengganggu sekolahnya hingga biaya yang dikeluarkan tiap ada acara.
Namun hal itu doi buktikan jika ia mampu menjadi juara putra batik tingkat Jateng hingga menjadi juara 1 aksi gaya trend new year 2009. Hal ini yang membuka mata orang-orang disekitarnya jika ternyata cowok yang takut sama kucing ini mampu membuktikan jika dirinya bisa. Namun tak lama kemudian karena kesibukan sekolahnya doipun memilih untuk berhenti sejenak.
"Yang pasti aku banyak terimakasih buat semua pembimbing aku di Exist Modeling karena berkat mereka aku bisa dapat ilmu baru." ucapnya.
Ketekunan yang doi lakukan semasa sekolahpun membawa doi mendapat kesempatanuntuk magang di PT. Kompas Gramedia, bukan hanya bangga namun rasa syukur doi panjatkan kepada Tuhan. Pasalnya doi yang ingin sekali bekerja di komik atau majalah kini terwujud untuk magang editing komik.
Banyak pengalaman di ibukota yang doi dapatkan selama tujuh bulan, meski sempat gak cocok dengan teman satu sekolahnya setidaknya doi mampu bersosialisasi dengan masyarakat kota Jakarta.
Dan hingga pengujung sekolah doi mendapat banyak tawaran job termasuk keberangkatannya ke Batam yang justru doi gagalkan setelah melalui berbagai pertimbangan.
Sedangkan job yang lain kurang cocok dengan apa yang doi harapkan, hingga doi sempat terpuruk selama beberapa bulan.
Tiba-tiba sahabatnya Anisa DMY membawa kabar baik, doi menawarkan pekerjaan kepada hendy DMY, dan ternyata cocok, namun tak semudah yang dipikirkan karena pada saat tes doi mengalami kesulitan karena tak ada penjelasan tentang proses kerja.
"Aku tuh udah mau nangis loh tapi yang namanya rejeki gak kemana, aku dapat kesempatan dan satu minggu aku buktikan aku bisa, dan aku sekarang udah nyaman dengan job ini, Alhamdulillah banget." ucapnya.
Bukan hanya itu, menjadi anggota DMY adalah suatu kebanggan tersendiri dengan misi kepedulian yang doi lakukan dengan hati. Bukan hanya itu penghargaan dari DMY dan program DMY banyak doi dapatkan namun banyak pula paparazi DMY yang berusaha mengorek kehidupannya. Dan saat ini doi berharap hanya satu, cita-citanya untuk membahagiakan ortunya dapat terwujud. Meski kendaraan pribadi dapat doi beli dengan hasil kerja kerasnya namun masih banyak yang harus diberikan untuk orang tuanya.
"Mereka bilang kalo aku bisa beli apa yang aku mau dengan uangku mereka seneng meski aku tau mereka gak dapet apa-apa, tapi lihat aku bahagia mereka seneng dan bangga. Aku harus bisa buat mereka bahagia bukan hanya buat diriku bahagia." tutupnya. (DIBALIK LAYAR 1)
0 comments:
Post a Comment