Home » » PARIWISATA BERPERAN MEMERANGI PERUBAHAN IKLIM

PARIWISATA BERPERAN MEMERANGI PERUBAHAN IKLIM

Negara-negara di dunia harus memerkuat insentif bagi sektor pariwisata agar mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan.


Sektor pariwisata memiliki potensi membantu memerangi perubahan iklim, demikian hasil laporan yang didukung oleh PBB yang dipublikasikan Senin lalu (10 Oktober, 2011).
Laporan yang disusun bersama antara Program Lingkungan PBB (UNEP) dan Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) ini memeringatkan bahwa emisi yang dihasilkan oleh industri pariwisata global akan naik dua kali lipat dalam 25 tahun mendatang jika negara-negara di dunia tidak berhasil menciptakan kebijakan yang lebih ramah lingkungan.
Sebagian besar energi yang dipakai dalam industri pariwisata berasal dari bahan bakar fossil. Sektor ini menyumbang sekitar 5% emisi gas rumah kaca global. Sektor penerbangan saat ini menyumbang 40% emisi karbon di sektor pariwisata, sisanya disumbang oleh sektor transportasi darat 32% dan sektor akomodasi 21%.
Laporan ini menekankan pentingnya negara-negara di dunia untuk tidak hanya mengurangi dampak pemanasan global namun juga mengambil langkah aptasi atas efek dari pemanasan global. Menurut survei yang tercantum dalam laporan ini, aspek adaptasi ini masih belum banyak mendapat perhatian dari sebagian besar negara.

Laporan ini juga menggarisbawahi kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan di negara-negara seperti Austria, Jerman, Irlandia, dan Afrika Selatan yang berhasil mengidentifikasi dampak dari perubahan iklim pada masa datang. Namun laporan ini juga menyebutkan, kebijakan adaptasi ini masih sangat baru di banyak negara dan harus terus menerus dikembangkan.
Laporan ini secara khusus juga meneliti dampak kekeringan terhadap industri pariwisata karena banyak aset-aset pariwisata yang akan terpengaruh oleh perubahan iklim seperti danau, sungai, wilayah bersalju dan sumber air tawar, yang bisa mengganggu lingkungan ekonomi dan sosial.
Sebagai tambahan, laporan ini juga merekomendasikan diciptakannya kebijakan-kebijakan baru yang bisa meningkatkan sumbangsih sektor pariwisata dalam perekonomian, dengan pendekatan-pendekatan khusus sesuai struktur ekonomi masing-masing negara.
“Para pembuat kebijakan harus bisa merespon situasi dan kondisi yang terjadi di negara masing-masing,” ujar Arab Hoballah, yang mengetuai ranting produksi dan konsumsi berkelanjutan di Divisi Teknologi, Industri, dan Ekonomi, UNEP.
“Laporan ini menggarisbawahi besarnya tantangan yang saat ini kita hadapi, memberikan informasi yang berguna dan relevan sampai pada bagian terakhir. Banyak hal yang bisa dipelajari dari laporan ini, dari sejumlah contoh kesuksesan yang telah ada,” ujarnya.
Laporan ini juga menyebutkan bahwa kebijakan pemerintah, inisiatif industri dan teknologi hijau bisa membantu sektor pariwisata menerapkan efisiensi sumber daya dan strategi rendah karbon yang bisa mengurangi konsumsi energi, emisi gas rumah kaca serta konsumsi air. Isu-isu ini akan dibahas oleh para pemimpin dunia di Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB – yang lebih dikenal dengan nama Rio+20 – di Brasil tahun depan.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : FACEBOOK | TWITTER | INSTAGRAM
Copyright © 2008-2016. DMY OFFICIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by DMY OFFICIAL
Proudly powered by Blogger